Sebagai warisan luhur budaya bangsa Indonesia, batik kini sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Terlebih lagi, sejak tahun 2 Okober 2009, UNESCO meresmikan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan  Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Oleh sebab itu di Indonesia, pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional dimana semua orang dianjurkan memakai pakaian batik.

Dengan merujuk pada latar belakang tersebut, dalam rangka melestarikan batik, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang menyelenggarakan Program Pengembangan Produksi, Penerapan Standarisasi dan Fasilitasi HKI bagi IKM melalui Kegiatan Pembinaan Pengembangan Penerapan Teknologi Proses Produksi Industri Kecil dan Menengah dengan memberikan fasilitasi Pelatihan/Magang batik di Kampung Gemah Sumilir Kabupaten Pekalongan. Kegiatan Magang Batik tersebut dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 10 s.d 15 Pebruari 2020. 

Untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang tak ternilai ini, perlu ditanamkan kecintaan pada seni budaya. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas pelatihan/magang bagi IKM batik. Karena melalui pelatihan/magang batik ini para IKM batik Jombang mendapatkan pengarahan, berbagi ilmu mulai dari proses awal pembuatan batik sampai dengan proses pemasarannya dari ahli membatik yang sudah professional dan berpengalaman di daerah Pekalongan dengan segala cirikhas daerahnya.

Batik yang sejak lama telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) adalah hasil kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi.  Dalam proses pembuatan  batik melalui beberapa tahap sebagai berikut :  

1. Proses pembuatan design batik;

2. Proses penjiplakan dari kertas design batik diapresiasikan ke kain;

3. Proses pengecapan batik;

4. Proses pencantingan batik;

5. Proses pencoletan warna batik;

6. Proses pewarnaan dan pelorodan batik

 Dari proses pembuatan batik dari awal sampai akhir, dibutuhkan waktu selama 9 hari dengan latarbelakang para peserta Pelatihan/Magang merupakan Pelaku Usaha/IKM. Pembuatan batik setelah membuat design di atas kertas selanjutnya dipindah ke atas kain yang menggunakan bahan berwarna putih bernama kain mori jenis primisima, motif batik dibentuk dengan cairan lilin agar meresap ke dalam serat kain. Untuk motif halus, penggambaran motif menggunakan alat bernama canting, sedangkan untuk motif berukuran besar, digunakan kuas dan cap batik. 

Selanjutnya kain yang telah dilukis, dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Lalu pencelupan dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang dibatik dicelupkan juga ke dalam bahan kimia, untuk melarutkan lilin.

Ada beberapa teknik membatik. Tetapi yang lebih banyak digunakan dalam proses pelatihan membatik adalah: 

  1. Teknik membuat design batik;
  2. Teknik  canting tulis dan 
  3. Teknik colet karena hanya membutuhkan bahan dan alat sederhana.
  • Teknik Canting Tulis

Dinamakan canting tulis, karena dalam teknik ini alat yang digunakan bernama canting. Canting yang biasa digunakan di Jawa tersebut berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada kain mori, dengan cara seperti menulis. Teknik membatik tradisional ini membutuhkan ketelitian yang tinggi serta keuletan, karena saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak boleh terkena warna. Oleh karena itu tak heran jika batik tulis harganya sangat mahal.

  • Teknik Colet        

Teknik yang disebut juga dengan teknik lukis dilakukan dengan mewarnai pola batik. Caranya adalah cat atau pewarna kain jenis tertentu dioleskan pada pola batik, dengan menggunakan kuas. Teknik colet membutuhkan cita rasa seniman yang tinggi, kreatifitas dan skill maupun mengkombinasikan warna dari sang pelukis. Semakin kecil, rumit dan detail gambar yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini.  

Dalam pelatihan membatik, dimulai dari pengenalan bahan serta alat-alat yang akan digunakan untuk membatik. Selanjutnya pembimbing mendemostrasikan proses awal dengan langsung menerapkannya pada kain dengan pewarnaan dasar atau colet. Lalu peserta akan diajarkan berkreasi dengan merancang dan membuat model sendiri, hingga menjadi sebuah karya batik.

Diharapkan para IKM yang mengikuti Pelatihan/Magang batikmendapatkan banyak manfaat yang bisa diambil dari pelatihan tersebut, terutama dari sisi manajemen pengelolaan marketing di wilayah Jombang masih jauh dibandingkan dengan daerah Pekalongan dimana harga batik bisa lebih murah dengan kualitas standart. 

Yang perlu dicontoh dan diterapkan di Kabupaten Jombang adalah IKM Batik Pekalongan telah bekerjasama dengan Bank Central Asia (BCA) sebagai Mitra Kerja dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan IKM sebagai pelaku usaha di sektor ekonomi produktif. Hal ini seharusnya bisa diwujudkan di Kabupaten Jombang dalam bermitra kerja dengan Bank baik Bank Pemerintah maupun Bank Swasta sebagai Mitra Kerja guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan para IKM Batik yang tergabung dalam PBAJ ( Paguyuban Batik Jombang ).