Dalam rangka pelaksanaan Program Pengembangan Produksi, Penerapan Standardisasi dan Fasilitas HKI bagi IKM melalui Kegiatan Pembinaan Pengembangan Penerapan Teknologi Proses Produksi IKM, untuk peningkatan mutu dan kelayakan konsumsi produk makanan dan minuman dari para wirausaha yang memiliki usaha sejenis, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian memberikan fasilitas dan kesempatan kepada para IKM dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kemasan ( Peningkatan Mutu ) kepada IKM. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 s.d 29 Nopember 2019 bertempat di Aula Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang yang didikuti oleh 25 IKM.

Pelatihan ini difokuskan kepada IKM yang memang memiliki kelemahan kepada segi kemasan, misalnya tidak punya nama, merek, label, logo dan konten-konten kemasan lainnya sehingga diharapkan setelah pelatihan ini peserta memiliki nilai lebih terutama bagi produk-produknya. Pelatihan ini dikhususkan untuk IKM atau pelaku industri rumahan yang ingin meningkatkan nilai produk lewat kemasannya. Didalam Pelatihan diberikan penjelasan tentang pentingnya kemasan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan dapat diterapkan langsung untuk bisnisnya. Tidak hanya itu saja, peserta juga akan dibekali dengan berbagai materi, seputar Pengetahuan tentang cara membedakan kemasan berdasarkan fungsi jenis dan bahannya, standar kemasan yang sesuai dengan produk mereka, cara dan peraturan labeling untuk produk mereka, yang meliputi informasi yang tercantum dalam kemasan, mengetahui persyaratan dan ketentuan tentang label. 

Salah satu alasan diadakannya Pelatihan kemasan dan desain adalah minimnya informasi mengenai pentingnya kemasan terhadap pemasaran produk. Banyak pelaku IKM masih beranggapan bahwa kemasan hanya sebatas pembungkus. Banyak di antara mereka yang tidak memperhatikan kemasan produknya, sehingga produk tidak memiliki nilai jual lebih di mata konsumen. Akibatnya, banyak produk IKM yang tidak laku di pasaran. 

Pertanyaan mendasar yang perlu mendapat jawaban adalah mengapa banyak produk IKM yang masih susah untuk bersaing? banyak kendala yang dihadapi oleh IKM, salah satunya adalah minimnya informasi mengenai pentingnya kemasan terhadap pemasaran produk. Kenyatannya sebagian besar pelaku IKM masih menganggap sepele peran kemasan. Banyak di antara mereka yang tidak memperhatikan kemasan produknya, sehingga produk tidak memiliki nilai jual lebih di mata konsumen. Akibatnya banyak produk IKM yang tidak laku di pasaran.

Selain itu, sulit meyakinkan IKM bahwa kemasan yang baik dan kreatif bisa meningkatkan keuntungan. Maka dari itu, Bidang Perindustrian menyelenggarakan Pelatihan Kemasan untuk para pelaku IKM. Pelatihan ini dikhususkan untuk IKM atau pelaku industri rumahan yang ingin meningkatkan nilai produk lewat kemasannya. Melalui Pelatihan Kemasan ini tentunya akan ada penjelasan tentang pentingnya kemasan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan dapat diterapkan langusng untuk bisnisnya. Tidak hanya itu saja, peserta juga akan dibekali dengan berbagai materi, antara lain :

  • Pengetahuan tentang cara membedakan kemasan berdasarkan fungsi jenis dan bahannya.
  • Mengetahui standar kemasan yang sesuai dengan produk mereka.
  • Peserta dapat mengetahui cara pemakaian mesin kemasan dan bisa diterapkan di usahanya.
  • Peserta dapat mengetahui tentang cara dan peraturan labeling untuk produk mereka, yang meliputi informasi yang tercantum dalam kemasan, mengetahui persyaratan dan ketentuan tentang label.
  • Peserta akan mengetahui apa itu barcode, fungsi, manfaat dan cara pembuatan barcode. Selain itu, juka akan dijelaskan bagaimana cara mendapatkan label Halal dari MUI untuk produk makanan.
  • Peserta akan dijelaskan bagaimana cara pendaftaran merek dan pentingnya sebuah merek.
  • Akan ada penjelasan tentang peran kemasan dalam pemasaran produk.
  • Dan juga akan mengetahui pemilihan kemasan berdasarkan estetitasnya dan mengetahui seberapa perencanaan desain kemasan.

Era saat ini adalah membangun branding, era merebut hati konsumen, era menguasai persepsi, dan untuk produk IKM kemasan adalah hal pertama dalam proses membangun branding. Sehingga secara keseluruhan, penampilan kemasan harus berdaya tarik, baik daya tarik secara visual dan daya tarik dari sisi kepraktisan. Daya tarik visual adalah terkait unsur-unsur grafis, sedangkan daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efesiensi yang terdapat pada suatu kemasan, misalnyaberbagai kemudahan yang sehingga kemasan mudah dipajang, dibawa, dibuka.            

Maka kini saatnya  merubah paradigma berfikir  yang menganggap bahwa pemasaran  merupakan pertarungan antar produk dan produk terbaiklah yang akan menang, tapi sebenarnya pemasaran merupakan pertarungan persepsi, siapa yang mampu membranding bagus produknya, dialah yang akan menguasai persepsi.